Profil Desa Pedeslohor
Ketahui informasi secara rinci Desa Pedeslohor mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Pedeslohor di Kecamatan Adiwerna, Tegal, mengungkap potensi ekonomi UMKM yang berhadapan dengan tantangan infrastruktur jalan. Sebagai salah satu desa terluas, Pedeslohor menjadi barometer konektivitas dan pembangunan wilayah Kabupaten Tegal.
-
Wilayah Administratif Terluas
Desa Pedeslohor merupakan salah satu desa dengan wilayah terluas di Kecamatan Adiwerna, mencakup delapan pedukuhan dengan lanskap yang beragam.
-
Motor Penggerak Ekonomi Lokal
Perekonomian desa ditopang oleh geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di sektor kuliner tradisional dan kerajinan.
-
Tantangan Infrastruktur Vital
Kondisi jalan poros yang rusak menjadi isu krusial yang menghambat aksesibilitas, konektivitas, dan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Desa Pedeslohor, sebuah wilayah administratif vital di Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, menampilkan gambaran sebuah komunitas yang dinamis dan produktif. Terletak strategis di jalur perlintasan yang menghubungkan berbagai pusat kegiatan, desa ini menyimpan potensi ekonomi yang besar, terutama dari sektor usaha mikro. Namun denyut nadi perekonomian tersebut kini berhadapan dengan sebuah tantangan signifikan, yaitu kondisi infrastruktur jalan yang menuntut perhatian serius untuk menunjang mobilitas dan kesejahteraan warganya. Profil ini mengulas secara mendalam kondisi geografis, demografi, potensi, serta tantangan yang dihadapi Desa Pedeslohor.
Lokasi dan Kondisi Geografis
Desa Pedeslohor secara geografis terletak pada koordinat 6°55′59″ Lintang Selatan dan 109°4′31″ Bujur Timur. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal dalam publikasi "Kecamatan Adiwerna dalam Angka 2023", Desa Pedeslohor tercatat memiliki luas wilayah mencapai 3,329 kilometer persegi. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu desa terluas di Kecamatan Adiwerna, yang secara keseluruhan memiliki luas 23,86 kilometer persegi.
Luasnya wilayah tersebut terbagi ke dalam delapan pedukuhan atau dusun yang menjadi pusat pemukiman dan aktivitas warga. Kedelapan pedukuhan tersebut yakni Dukuh Karang Bangkang, Dukuh Kalimesan, Dukuh Sabil, Dukuh Sambeng, Dukuh Kemajengan, Dukuh Gambaran, Dukuh Bayalangu dan Dukuh Keplik. Masing-masing dukuh memiliki karakteristik dan dinamika sosialnya sendiri, yang secara kolektif membentuk identitas Desa Pedeslohor.
Secara kewilayahan, Desa Pedeslohor berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di sekitarnya. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Ujungrusi. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Gumalar dan Desa Lumingser. Sementara di sebelah selatan, berbatasan dengan wilayah Kecamatan Talang, dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Kaliwadas. Posisi ini menjadikan Pedeslohor sebagai jalur perlintasan penting bagi mobilitas penduduk dan barang antar desa maupun antar kecamatan. Lanskap wilayahnya didominasi oleh area persawahan dan pemukiman penduduk, yang mencerminkan basis agraris dan sosial masyarakat setempat.
Demografi dan Pemerintahan Desa
Data populasi spesifik untuk Desa Pedeslohor pada tahun 2024 atau 2025 belum tersedia dalam publikasi statistik terperinci tingkat desa. Namun, untuk mendapatkan gambaran konteks kependudukan, data "Kecamatan Adiwerna dalam Angka" menunjukkan total populasi kecamatan pada tahun 2020 mencapai 98.098 jiwa, yang terdiri dari 50.353 laki-laki dan 47.745 perempuan. Dengan luas wilayah yang signifikan, Desa Pedeslohor diperkirakan memiliki jumlah penduduk yang cukup padat, tersebar di delapan pedukuhan yang ada. Kepadatan penduduk ini menciptakan dinamika sosial yang kompleks dan menuntut ketersediaan layanan publik yang memadai.
Struktur pemerintahan Desa Pedeslohor berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dipilih secara demokratis oleh masyarakat. Kepala Desa dibantu oleh jajaran perangkat desa, yang meliputi sekretaris desa, kepala urusan (kaur), kepala seksi (kasi), dan kepala dusun (kadus) yang bertanggung jawab atas wilayah pedukuhan masing-masing.
Pemerintahan desa berperan sentral dalam mengelola administrasi kependudukan, merencanakan dan melaksanakan program pembangunan, serta memfasilitasi berbagai kegiatan kemasyarakatan. Selain lembaga pemerintahan formal, di Desa Pedeslohor juga aktif lembaga kemasyarakatan seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, serta kelompok-kelompok keagamaan dan sosial lainnya. Keberadaan lembaga-lembaga ini menjadi mitra strategis pemerintah desa dalam mendorong partisipasi warga dan mengakselerasi pembangunan di berbagai sektor.
Roda Perekonomian dan Potensi Usaha Mikro
Perekonomian Desa Pedeslohor digerakkan oleh beberapa sektor utama, dengan penekanan kuat pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meskipun sebagian masyarakat masih menggantungkan hidup pada sektor pertanian, pergeseran ke arah wirausaha dan industri rumahan semakin kentara. Sektor UMKM ini menjadi tulang pungung ekonomi lokal yang menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan keluarga.
Potensi kuliner menjadi salah satu andalan utama. Berbagai jenis makanan tradisional khas Tegal diproduksi oleh warga Desa Pedeslohor, seperti kerupuk, aneka jajanan pasar, serta makanan olahan lainnya. Produk-produk ini tidak hanya dipasarkan di tingkat lokal, tetapi juga didistribusikan ke pasar-pasar yang lebih luas di sekitar Kabupaten Tegal. Selain kuliner, sektor kerajinan dan konfeksi juga menunjukkan geliat yang positif. Keterampilan warga dalam menjahit dan memproduksi pakaian jadi menjadi modal penting yang terus dikembangkan.
Pemerintah Kecamatan Adiwerna sendiri telah menunjukkan dukungan terhadap pengembangan UMKM di wilayahnya. Kegiatan seperti "Pekan Jajanan" atau bazar UMKM yang pernah diselenggarakan menjadi platform bagi para pelaku usaha untuk mempromosikan produk mereka. Inisiatif semacam ini memberikan dorongan moral dan akses pasar bagi para wirausahawan dari desa-desa di Adiwerna, termasuk Pedeslohor. Produk seperti keripik sukun, kerupuk mentah, jamu tradisional, hingga kain batik merupakan contoh konkret dari kreativitas ekonomi warga yang terus berinovasi. Keberhasilan UMKM ini secara langsung bergantung pada kelancaran rantai pasok dan distribusi, yang menyoroti betapa vitalnya peran infrastruktur konektivitas.
Isu Infrastruktur: Perjuangan Akses dan Konektivitas
Di balik potensi ekonominya yang menjanjikan, Desa Pedeslohor menghadapi sebuah tantangan serius yang menjadi sorotan utama masyarakat dan bahkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Isu tersebut yaitu kerusakan infrastruktur jalan, khususnya pada ruas yang menghubungkan Desa Singkil hingga Pedeslohor. Ruas jalan ini merupakan akses vital yang digunakan oleh ribuan warga setiap harinya untuk berbagai kepentingan, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga pertanian.
Berdasarkan laporan media pada awal tahun 2024, kondisi jalan sepanjang kurang lebih dua kilometer tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Banyak badan jalan yang aspalnya mengelupas, menciptakan lubang-lubang dengan diameter yang besar dan membahayakan pengendara. Situasi diperparah saat musim hujan, di mana lubang-lubang tersebut tergenang air dan sering menyebabkan banjir lokal. Kerusakan ini tidak hanya menghambat mobilitas, tetapi juga meningkatkan biaya transportasi dan risiko kecelakaan.
Seorang tokoh masyarakat dari desa tetangga, H. Syamsul, dalam sebuah kesempatan menyatakan bahwa kerusakan jalan sudah berlangsung lama dan penanganan yang dilakukan selama ini hanya bersifat sementara atau pemeliharaan, bukan perbaikan total. Ia mengusulkan agar perbaikan dilakukan dengan metode pembetonan agar lebih awet, mengingat kondisi tanah di area tersebut yang diduga labil.
Persoalan ini juga mendapat perhatian dari anggota DPRD Kabupaten Tegal. Nursidik, salah seorang wakil rakyat, secara tegas mendesak pemerintah daerah untuk segera melakukan perbaikan pada tahun 2024. "Jalan ini merupakan akses perekonomian, pertanian dan pendidikan," ujarnya, menggarisbawahi dampak multidimensional dari kerusakan jalan tersebut. Selain jalan, ia juga menyoroti masalah minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) yang berfungsi di sepanjang ruas tersebut, menambah risiko keamanan saat malam hari. Aduan masyarakat terkait kondisi jalan ini juga sempat tercatat di platform layanan publik pemerintah provinsi, menunjukkan urgensi masalah yang dirasakan langsung oleh warga.
Kehidupan Sosial dan Pelayanan Publik
Dinamika kehidupan sosial di Desa Pedeslohor diwarnai oleh semangat gotong royong dan kebersamaan yang masih kental. Kegiatan keagamaan, hajatan, dan kerja bakti menjadi momen penting yang mempererat hubungan antarwarga di delapan pedukuhan. Fasilitas ibadah seperti masjid dan musala tersebar di berbagai sudut desa, berfungsi sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.
Di sektor pendidikan, keberadaan sekolah-sekolah dasar menjadi fondasi bagi penyiapan sumber daya manusia. Anak-anak dari Desa Pedeslohor menempuh pendidikan dasar di beberapa SD Negeri yang berada di dalam maupun di sekitar wilayah desa. Namun, akses menuju fasilitas pendidikan yang lebih tinggi seringkali terhambat oleh kondisi infrastruktur jalan yang telah disebutkan sebelumnya.
Dalam hal layanan kesehatan, masyarakat umumnya mengakses Puskesmas Pembantu (Pustu) atau langsung menuju Puskesmas Adiwerna sebagai pusat layanan kesehatan utama. Pemerintah juga menunjukkan perhatian terhadap kesejahteraan sosial warganya. Tercatat adanya program bantuan sosial yang menyasar kelompok lanjut usia (lansia) di Desa Pedeslohor, yang menunjukkan bahwa jaring pengaman sosial dari pemerintah telah menjangkau masyarakat di tingkat desa. Peningkatan kualitas layanan publik, baik pendidikan, kesehatan, maupun sosial, akan semakin optimal jika didukung oleh infrastruktur dasar yang memadai.
Menuju Masa Depan yang Lebih Terhubung
Desa Pedeslohor, Kecamatan Adiwerna, merupakan potret sebuah wilayah dengan potensi besar yang sedang berjuang mengatasi hambatan fundamental. Kekuatan utamanya terletak pada sumber daya manusia yang ulet, semangat wirausaha yang tinggi melalui UMKM, serta wilayah administratif yang luas. Namun, semua potensi tersebut belum dapat terakselerasi secara maksimal akibat kendala infrastruktur jalan yang kritis.
Perbaikan ruas jalan Singkil-Pedeslohor bukan lagi sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan sebuah investasi strategis untuk membuka isolasi parsial, melancarkan roda ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup ribuan warga. Respon cepat dan solusi permanen dari pemerintah daerah akan menjadi kunci untuk membuka gerbang kemajuan bagi Desa Pedeslohor. Dengan infrastruktur yang andal, desa ini memiliki prospek cerah untuk menjadi salah satu motor penggerak pembangunan yang lebih signifikan di Kabupaten Tegal, mewujudkan kesejahteraan yang merata dan berkelanjutan bagi seluruh warganya.